
ROTI NYOOOOO

Hujan turun pelan-pelan membasahi kaca jendela kamar Arka. Jam menunjukkan pukul 11 malam, dan lembar demi lembar tugas besar masih terbuka di layar laptopnya. Mata mulai berat, tapi deadline sudah mengetuk-ngetuk di kepala. Tugas besar Sistem Informasi itu bukan main rumitnya, dan Arka sudah kehabisan energi... hingga sebuah notifikasi chat masuk dari sahabatnya, Rani.
Rani: "Lapar nggak? Aku abis beli donat isi selusin, mau aku kirimin?"
Arka tersenyum kecil. Rani memang sahabat paling pengertian. Lima menit kemudian, terdengar suara bel pintu. Sebungkus donat hangat mendarat di tangan Arka, lengkap dengan sticky note kecil bertuliskan:
"Biar otaknya nggak error kayak kode kamu. Semangat ya!"
"Biar otaknya nggak error kayak kode kamu. Semangat ya!"
Arka tergelak, lalu membuka kotaknya. Ada donat cokelat, keju, stroberi, dan satu yang unik: donat polos bertabur bubuk kayu manis—favoritnya sejak kecil. Ia mengambil satu, menggigitnya perlahan, dan entah kenapa, semangatnya mulai kembali. Rasa manisnya mengalir ke hati seperti baterai yang diisi ulang.
Setiap kali kode programnya error, Arka ambil satu donat. Tiap kali berhasil solve bug, ia rayakan dengan gigitan lebih besar. Malam itu, donat bukan hanya cemilan. Ia jadi teman seperjuangan yang menemani Arka menyusuri lautan logika dan rumus. Ada momen frustrasi, tapi juga tawa kecil saat ingat pesan Rani.
Pukul 3 pagi, tugas besarnya selesai. Arka bersandar lega, menatap kotak donat yang hanya menyisakan satu. Ia simpan yang terakhir itu di kulkas—sebagai simbol kemenangan.
Keesokan paginya, Arka mengirim pesan ke Rani.
Arka: “Thanks ya, donat kamu lulusin aku semalam.”
Rani: “Donatnya yang kerja atau kamu?”
Arka: “50:50.”
Dan sejak saat itu, setiap ada tugas besar, Arka selalu punya satu ritual wajib: membeli donat, menaruhnya di meja, dan membiarkan aroma manis itu mengubah malam penuh tekanan menjadi perjalanan penuh rasa.
Komentar
GANTENGNYOOOO